

Hal tadi tentunya membuat Kaka jadi termotivasi untuk shalat saat diajak shalat Isya di malam itu dan
adiknya pun yang baru berumur 5 tahun, ingin ikut shalat juga karena melihat kakaknya mengambil wudhu.

Di raka’at yang kedua pun tercium lagi hawa tak sedap tadi, dan dengan sedikit menahan ketawa, saya pun berusaha menyelesaikan bacaan surat baik wajib dan sunat. Dan akhirnya seluruh raka’at dapat kami jalani dengan baik dan lancar.
Selesai salam, sang adik beranjak dari tempat shalatnya dan menyalami seluruh anggota keluarga. Tak kuat menahan perutnya yang sakit, ia pun berkata ke Bunda bahwa ia ingin segera ke kamar mandi dan minta untuk ditemani. Tanpa menunggu Bunda beranjak karena masih berdo'a, bergegaslah Ade sendirian ke kamar mandi dan terdengar pula suara-suara saat ia sedang mengeluarkan seluruh amunisinya di sana.

Kami sebenarnya tak kuat menahan untuk tertawa, namun agar tidak menurunkan semangatnya untuk selalu
ikut shalat, kami pun tersenyum-senyum saja pada saat itu selesai shalat, kecuali Kaka yang jadi terbatuk-batuk karena sudah tidak kuat lagi menahan nafasnya karena aroma yang menyengat di depan hidungnya.
Saat shalat, sang Adik di depan dan berada di samping kanan saya, dan Kaka persis di belakang adik… tak terbayang bagaimana rasanya selama shalat berlangsung menahan nafas agar terhindar dari bau kentut adik…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar