Kamis, 30 Juni 2016

Meluruskan Ucapan Salam di Hari Raya Idul Fitri

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]

Jubair bin Nufair:

“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah (سبحانه وتعالىmenerima dari kami dan darimu)”.

[Al Jauharun Naqi 3/320. Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]

IMAM AHMAD menyatakan bahwa ini adalah “Isnad hadits Abu Umamah yang Jayyid/Bagus. Beliau menambahkan :

“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.”

Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri (yang mengikuti teladan Nabi Muhammad ) adalah "Taqabbalallahu minna waminkum", Kemudian menurut riwayat ucapan Nabi  ini ditambahkan oleh orang-orang dekat jaman Nabi ﷺ dengan kata-kata"Shiyamana wa Shiyamakum", yang artinya puasaku dan puasamu, sehingga kalimat lengkapnya menjadi "Taqabbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum" (Semoga Allah (سبحانه وتعالى) menerima amalan puasa saya dan Kamu).

Adapun jika ingin menambahkan bisa saja ditambahkan diakhir kalimat, agar secara harfiyah aja serasi:

”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin”

Artinya, “Semoga Allah (سبحانه وتعالىmenerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah (سبحانه وتعالى) menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”

Sekedar tambahan, bagaimana jika kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa arab benar?

Salah satunya adalah “As-alukal afwan zahiran wa bathinan”.

Atau "Kullu aam wa antum bikhair", yang berarti semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik"

والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu A'lam Bishawab
"dan Hanya ALLAH (سبحانه وتعالى) yang Maha Mengetahui"

Sumber:
Meluruskan Kekeliruan Tentang Kebiasaan Berjuta Muslim di Indonesia Tentang Ucapan di Hari Raya 'Idul Fitri


Selasa, 28 Juni 2016

Hikmah Dibalik Kenapa Air Laut Rasanya Asin

Barangkali pernah terpikir di benak kita, Kenapa air laut rasanya asin? Seandainya air laut rasanya tawar kan bisa digunakan untuk keperluan seluruh manusia tanpa membeli peralatan mahal untuk menyaringnya agar rasanya bisa menjadi tawar? Karena tidak bisa dipungkiri jika saat ini dunia mengalami krisis air bersih yang layak minum.


Perlu kita ketahui, bahwasanya tidak ada satupun ciptaan Allah (سبحانه وتعالى) yang bernilai sia-sia ataupun tidak ada hikmah di dalamnya. Bahkan dalam penciptaan seekor nyamuk pun pasti lah terdapat hikmah besar bagi orang-orang yang mau mengimaninya. Firman Allah (سبحانه وتعالى),

"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik." (QS. Al Baqarah: 26)

Lalu apa hebatnya nyamuk itu? Sebagian dari kita mungkin berpikir nyamuk hanyalah mahluk pengganggu tidur saja. Namun tahukah kalian bahwa dari mahluk bernama nyamuk ini perusahaan-perusahaan raksasa yang memproduksi jenis-jenis obat nyamuk seperti obat nyamuk bakar, gel, lotion, semprot, elektronik, bahkan produksi kelambu bisa berjalan dan dari semua perusahaan tersebut ada jutaan karyawan.

Nyamuk juga merupakan salah satu rantai makanan spesies lain seperti cicak, ikan-ikan kecil seterusnya hingga ikan besar yang rasanya nikmat untuk kita santap. Bahkan kehadiran nyamuk di dunia ini akan mengurangi populasi mikroorganisme dan bakteri terutama bakteri parasit yg terdapat pada air kotor.

Selain itu nyamuk bisa menghisap darah kotor yang ada dalam tubuh kita dan secara otomatis tubuh akan memproduksi darah baru lengkap dengan hemoglobin yang berkurang. Dan yang paling penting adalah nyamuk bisa memotivasi manusia untuk hidup bersih, membuat manusia menutup tempat penyimpanan air agar tidak terkotori.

Begitu juga dengan ciptaan Allah (سبحانه وتعالى) berupa air laut yang berasa asin. Ini merupakan salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan Allah (سبحانه وتعالى). Sang Maha Pencipta yang telah membuat alam ini menjadi seimbang.

Fenomena kenapa air laut rasanya asin ternyata pernah dijelaskan dalam Al Qur'an.

"Dan tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur." (QS. Faathir: 12)

Dan ini adalah bukti nyata, bahwa Allah (سبحانه وتعالى) tidak main-main dalam proses penciptaan semua makhluk-Nya.

Salah satu bahaya yang akan menimpa semua penduduk bumi ketika air laut tidak asin adalah, Bumi akan menjadi pusat dari segala macam bentuk wabah penyakit. Tentu ini adalah bahaya besar yang akan mengancam keselamatan penduduk bumi, mengingat luas lautan lebih besar dibanding daratan. Kenapa bisa demikian?

Mencegah Berkembang Biaknya Wabah Penyakit

Perbandingan kadar garam (Salinitas) air laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mampu mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan penyakit. Jika air laut tidak asin maka laut akan menjadi menjadi pusat wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.

Cobalah sejenak mengingat bencana Tsunami yang terjadi pada 2004 silam di Aceh. Ada begitu banyak korban jiwa yang meninggal dalam bencana Tsunami tersebut. Dilaporkan lebih dari 200.000 jiwa meninggal dunia.

Sebagian korban ditemukan, namun tidak sedikit juga yang ikut terseret menuju lautan dan samudera luas. Bagaimana jadinya jika air laut rasanya tawar? Jika air laut tidak asin, maka jenazah ini justru akan menjadi wabah penyakit karena mengalami pembusukan. Wallahu A'lam.

Kapal Tak Akan Bisa Berlayar Jika Air Laut Tidak Asin

Selain itu, air laut yang asin juga memberikan hikmah luar biasa bagi para nelayan dan para pelayar. Jika air laut tidak asin, maka hal ini akan menyulitkan dunia transportasi air. Bagaimana bisa?

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32)

“Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,” (QS. al-Baqarah: 164)

“Masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12)

Transportasi di lautan adalah salah satu tanda tanda kekuasaan Allah (سبحانه وتعالى) yang sangat memukau. Dalam ayat diatas dijelaskan tentang laut dan dihubungkan dengan kapal-kapal sebagai alat transportasinya. Jika hal ini tidak istimewa, mengapa dalam Al Qur'an tidak pernah disebutkan tentang alat transportasi sungai (bukan lautan)? Karena keistimewaannya inilah maka Allah menyebutkannya di dalam Al Qur'an.

Ternyata hal ini berhubungan erat dengan asinnya air laut. Apakah anda pernah melihat proses pembuatan es krim? Jika melihat proses membuat es krim, maka akan ditemukan bahwa pembekuan es krim dengan menggunakan es saja tidak cukup, karena es tidak mampu mendinginkan hingga di bawah 0 (nol) derajat celcius.

Oleh karenanya, Para pembuat es krim akan mencampurkan garam ke dalam es, sehingga bisa membentuk campuran cairan asin yang meleleh pada derajat di bawah nol derajat.

Nah disini kita akan mengambil i'tibar, Bahwa sekalipun musim dingin, air laut tidak akan bisa membeku. Berbeda dengan air danau atau sungai. Kenapa? Karena air di lautan memiliki air yang asin. Sehingga kandungan garam di dalamnya akan menurunkan titik bekunya.

Kesimpulannya, suhu musim dingin tidak akan mampu membekukan air laut (jika terlihat beku, maka itu hanya di permukaannya saja). Sehingga hal itu memudahkan pelayaran pada musim dingin pada waktu yang lebih lama.

Subhanallah, Hanya Allah (سبحانه وتعالى) lah pemilik ilmu pengetahuan. Tidak satupun ciptaan-Nya yang sia-sia apalagi tanpa hikmah di dalamnya.

والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu A'lam Bishawab
"dan Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui"

Sumber: Hikmah Dibalik Kenapa Air Laut Rasanya Asin



Senin, 27 Juni 2016

Istri Nabi difitnah Selingkuh

Ummul Mukminin, Siti Aisyah  (رضي الله عنها) pernah difitnah berselingkuh dengan salah seorang sahabat.
Fitnah itu sempat mengubah sikap Rasulullah ﷺ kepada Aisyah (رضي الله عنها) hingga turunlah surat An-Nur ayat 11-26 yang menyatakan Aisyah (رضي الله عنها) terbebas dari selingkuh.

Sungguh fitnah yang sangat keji, Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling baik, maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri Beliau.

Ingat Surat An-Nur ayat 26. Jadi, tidaklah mungkin Wanita Teladan kaum muslimin Siti Aisyah (رضي الله عنها) berselingkuh.

Kisahnya.
Dalam menerima wahyu,ada kalanya wahyu yang berupa ayat-ayat Al Qur'an itu turun untuk menjawab berbagai pertanyaan para sahabat. Ada juga kisah-kisah umat terdahulu, masalah hukum, ibadah, pergaulan sehari-hari sampai persoalan rumah tangga.

Namun, ternyata Rasulullah ﷺ pernah tidak menerima wahyu sama sekali dalam waktu sekitar satu bulan. Salah satunya adalah pada saat adanya fitnah oelh salah seorang munafik yang ingin merusak rumah tangga beliau dengan istrinya, Siti Aisyah (رضي الله عنها).

Fitnah itu terjadi saat berakhirnya perang antara kaum muslimin dengan Bani Musthakiq pada bulan Sya'ban tahun 5 hijriyah. Peperangan ini diikuti oelh sejumlah kaum munafik, istri Rasul , Siti Aisyah (رضي الله عنها) turut pula dengan Rasulullah .

Kehilangan Kalung

Dalam perjalanan pulang saat kembali dari peperangan, rombongan kaum muslimin berhenti di suatu tempat di dekat Kota Madinah. Saat itulah Siti Aisyah (رضي الله عنها) menyadari bahwa kalungnya telah putus dan hilang. Maka, Siti Aisyah (رضي الله عنها) yang biasanya ditandu, segera kembali ke tendanya untuk mencari kalung yang hilang tersebut. Sementara, orang-orang yang membawa tandu Siti Aisyah (رضي الله عنها) tidak menyadari bahwa beliau tidak berada di dalamnya.

Setelah sekian lama ia mencari kalung tersebut,namun kalung itu tak ditemukannya. Karena itulah Siti Aisyah (رضي الله عنها) kembali menuju tandunya. Namun, ketika sampai ia telah ditinggalkan rombongannya. Maka, Siti Aisyah (رضي الله عنها) hanya bisa pasrah. Ia berharap ada rombongan kaum muslimin yang kembali.
Terlalu lama menungu, akhirnya Siti Aisyah (رضي الله عنها) terserang kantuk hingga akhirnya tertidur.

Tanpa diduga, di saat itu muncullah salah seorang anggota rombongan yang bernama Shafwan bin Mu'athal as-Sulami adz-Dzakwani (رضي الله عنه) lewat. Shafwan (رضي الله عنه) ini bertugas sebagai anggota pasukan paling belakang. Melihat ada orang yang tertinggal, Shafwan (رضي الله عنه) segera menjenguknya. Namun, setelah mengetahui yang tertinggal itu adalah Ummul Mukminin, Siti Aisyah (رضي الله عنها). Shafwan (رضي الله عنه) pun berkata,
"Innalillahi Wa inna Ilaihi Roji'un," kata Shafwan (رضي الله عنه) dengan terkejut.

Shafwan (رضي الله عنه) pun segera memberikan tunggangan untanya kepada Siti Aisyah (رضي الله عنها). Sedangkan Shafwan (رضي الله عنه) sendiri berjalan kaki sambil menuntun unta yang ditunggangi oleh Siti Aisyah (رضي الله عنها).
Mereka berdua kahirnya berhasil menyusul rombongan kaum muslimin yang sedang beristirahat.

Wahyu dari Allah (سبحانه وتعالى)

Orang-orang yang menyaksikan kedatangan Ummul Mukminin bersama Shafwan (رضي الله عنه), muncullah desas-desus terhadap hubungan keduanya.

Orang munafik seperti Abdullah bin Ubay bin Salul memfitnah bahwa Siti Aisyah (رضي الله عنها) telah berselingkuh dengan Shafwan (رضي الله عنه). Fitnahitu dengan cepat beredar hingga di Madinah sehingga menimbulkan kegoncangan di kalanagn kaum Muslimin.

Karena tuduhan berselingkuh tersebut, sampai-sampai Rasululah ﷺ menunjukkan perubahan sikap atas diri Aisyah (رضي الله عنها). Diceritakan Aisyah (رضي الله عنها), karena peristiwa itu dirinya akhirnya jatuh sakit.

"Saat itu yang membuatku bingung ketika aku sakit,aku tidak melihat kelembutan dari Nabi ﷺ seperti biasa yang aku lihat ketika aku sakit. Beliau hanya mengucapkan salam, lalu bertanya,"Bagaimana keadaanmu," kemudian pergi," kata Siti Aisyah (رضي الله عنها) yang terdapat pada kitab An-Nihayah fi Gharib al-Hadits.

Kondisi fitnah itu tentu menyebar hingga mencapai satu bulan lamanya.
Dan selama itu pula, tak ada wahyu yang diterima Nabi Muhammad .Sampai kemudian, Allah (سبحانه وتعالىmengabarkan berita gembira kepada Nabi ﷺ yang menyatakan bahwa Aisyah (رضي الله عنها) terbebas dari segala tuduhan perselingkuhan dan fitnah itu.

Penegasan Allah (سبحانه وتعالىitu terangkum dalam Al Qur'an, Surat An-Nur ayat 11-26.
Dengan turunnya ayat tersebut, terbebaslah Siti Aisyah (رضي الله عنها) dari tuduhan keji itu, hingga berbahagialah Rasululah ﷺ beserta sahabat-sahabat setianya.

Dalil tentang kisah di atas adalah Surat An-Nur: 11 - 26 berikut ini:

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ ١١
لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ ١٢
لَوْلا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ ١٣
وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ ١٤
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ ١٥
وَلَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ ١٦)
يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ١٧)
وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ١٨)
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ ١٩)
وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ٢٠)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ٢١)
وَلا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ٢٢)
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ٢٣
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ٢٤)
يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ ٢٥)
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ ٢٦)


Artinya:
11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar[1031].

12. mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata."

13. mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.

14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.

15. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada sisi Allah adalah besar.

16. dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar."

17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.

18. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.

20. dan Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).

21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

22. dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],

23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,

24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

25. di hari itu, Allah akan memberi mereka Balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).

26. wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].

Keterangan ayat:
[1031] Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah ﷺ, 'Aisyah (رضي الله عنها) Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban 5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah (رضي الله عنها) dengan Nabi ﷺ berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah (رضي الله عنها) keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. tiba-tiba Dia merasa kalungnya hilang, lalu Dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah (رضي الله عنها) masih ada dalam sekedup. setelah 'Aisyah (رضي الله عنها) mengetahui, sekedupnya sudah berangkat Dia duduk di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi , Shafwan Ibnu Mu'aththal (رضي الله عنه), diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan Dia terkejut seraya mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!" 'Aisyah (رضي الله عنها) terbangun. lalu Dia dipersilahkan oleh Shafwan (رضي الله عنه) mengendarai untanya. Syafwan (رضي الله عنه) berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang melihat mereka membicarakannya menurut Pendapat masing-masing. mulailah timbul desas-desus. kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas 'Aisyah (رضي الله عنها) itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.

[1032] Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar (رضي الله عنه) bahwa Dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah (رضي الله عنها). Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

[1033] Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan melakukan perbuatan yang keji itu.

[1034] Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah (رضي الله عنها) dan Shafwan (رضي الله عنه) dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah  adalah orang yang paling baik maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.

Sumber: Istri Nabi difitnah Selingkuh


Minggu, 26 Juni 2016

15 Ciri - Ciri Orang Syiah di Indonesia

Syiah Sesat dan Menyesatkan | Syiah Asyura

Menurut Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati, ciri-ciri pengikut Syiah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah cirri-ciri berikut:

1. Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.

2. Tidak shalat jumat. Meskipun shalat jumat bersama jamaah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat rakaat, karena pengikut Syiah tidak meyakini keabsahan shalat jumat kecuali bersama Imam yang mashum atau wakilnya.

3. Pengikut Syiah juga tidak  akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

4. Pengikut Syiah jarang shalat jamaah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

5. Mayoritas pengikut Syiah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

6. Jika Anda perhatikan caranya berwudhu maka Anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

7. Anda tidak akan mendapatkan penganut Syiah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah.

8. Anda juga akan melihat penganut Syiah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum.

9. Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.

10. Pada bulan Ramadhan penganut Syiah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syiah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bidah)

11. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

12. Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syiah memegang dan membaca Al-Quran kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Quran yang benar menurut mereka yaitu al-Quran yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

13. Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.

14. Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mutah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syiah. Oleh sebab itu Anda akan dapati;

15. Orang-orang Syiah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syiah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mutah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syiah, maka para pengikut Syiah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimutah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mutah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syiah menjerat mereka bergabung dengan agama Syiah.

Ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

Akhirnya, dengan hati yang terang Ahlus Sunnah dapat mengenali pengikut Syiah dari wajah hitam mereka karena tidak memiliki keberkahan, jika Anda perhatikan wajah mereka maka Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para ibunda kaum Musliminradhiyallahu anhunn yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa Taala. Kita memohon hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.

Wallahu alam.


Kamis, 09 Juni 2016

Menjawab Soal Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Di beberapa Forum Diskusi Keagamaan banyak Misionaris yang menyoal masalah Allah (سبحانه وتعالى) menyesatkan Manusia. bagi mereka Bahwa itu tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan, karena dalam Pandangan mereka Tuhan adalah Maha Baik maka tidak mungking melakukan hal hal yang tidak baik.
Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa Ayat Al Qur’an yang menyampaikan Allah (سبحانه وتعالى) berkuasa Menyesatkan orang orang yang dikehendakinya
Allah Berkuasa atas segala sesuatu,berkuasa memberi petunjuk orang orang yang dipilih-Nya maupun menyesatkan orang-orang tertentu.
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ
Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu’jizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”, [13:27]
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa [14:4]
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاءُ
mengenai menyesatkan ini didalam Terjemahan Depag, penerjemah memberikan foot note“Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.” setidaknya siapa yang disesatkan ada ayat Al Qur’an yang menyebut secara spesifik,yaitu orang yang Zalim.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat [14:27]
dan kemudian klo dikaitkan dengan penciptaan Iblis / Syetan,banyak selali ayat yang mengingatkan supaya Manusia jangan mengikuti langkah-langkah Syetan. bahkan didalam Al Qur’an kisah pembangkangan Iblis diulang sebanyak 6 kali
Iblis adalah salah satu contoh kongkrit tentang makhluk yang disesatkan oleh Allah (سبحانه وتعالى) disebabkan kezalimannya sendiri,yaitu menolak bersikap tunduk dan patuh terhadap Perintah Allah (سبحانه وتعالى) disebabkan oleh kesombongannya yang lebih mengedepankan asal-usul.

Bagaimana menurut Alkitab, apakah Allah tidak berkuasa Menyesatkan Manusia?

Umat kristen selalu mengklaim bahwa Tuhan tidak pernah mungkin untuk menyesatkan manusia atau dengan kata lain God must be good karena setanlah yang akan selalu menyesatkan manusia, namun benarkah klaim ini? benarkah klaim umat kristen tersebut sesuai dengan apa yang tertulis di Al-Kitab? mari kita buktikan bersama-sama
Iyyov atau di Indonesia dikenal sebagai Ayub, pernah berkata demikian :
Versi Terjemahan Baru
Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal, dan membuat mereka tersesat di padang belantara yang tidak ada jalannya” (Ayub 12:24. TB)
Versi Terjemahan Lama
“Dilalukan-Nya hati dari dalam penghulu-penghulu di atas bumi; disesatkan-Nya mereka itu di gurun yang tiada jalannya” (Ayub 12:24. TL)
Versi King James
He taketh away the heart of the chief of the people of the earth, and causeth them to wander in a wilderness where there is no way” (Job 12:24. KJV)
Versi New King James
He takes away the understanding of the chiefs of the people of the earth, And makes them wander in a pathless wilderness” (Job 12:24. new KJV)
Banyak sekali terjemahannya manakah terjemahan yang tepat? mari kita cek Tanakh dan terjemahkan secara literal :
מֵסִיר–לֵב, רָאשֵׁי עַם-הָאָרֶץ; וַיַּתְעֵם, בְּתֹהוּ לֹא-דָרֶךְmesir lev ra’sye ‘am-ha’arets wayyat’em b’tohu lo’-darekh
mesir (מֵסִיר) = pencabut (karena ayat ini adalah kontinyu dengan ayat sebelumnya, maka artinya “dia pencabut”)
lev (לֵב) = hati
ra’sye (רָאשֵׁי) = kepala
‘am (עַם) = penduduk
ha-arets (הָאָרֶץ) = bumi
wa (וַ) = dan
-yat’em atau -yatè’em (יַּתְעֵם) = dan menyesatkan mereka
t’ atau tè berasal dari akar kata ta’ah (תעה); tav-‘ayin-he: v. to go astray, wander, lose one’s way
check www.milon.co.il
jadi, secara literal, Ayub 12:24 bisa diterjemahkan:
מֵסִיר–לֵב, רָאשֵׁי עַם-הָאָרֶץ; וַיַּתְעֵם, בְּתֹהוּ לֹא-דָרֶךְmesir lev ra’sye ‘am-ha’arets wayyat’em b’tohu lo’-darekh
Dia pencabut hati para pemimpin bumi dan menyesatkan mereka dalam kebingungan tiada arah” Ayub 12:24
Selain itu pada Tehillim (Mazmur) 107: 40 juga dijelaskan:
שֹׁפֵךְ בּוּז, עַל-נְדִיבִים; וַיַּתְעֵם, בְּתֹהוּ לֹא-דָרֶךְ
syofekh buz al-nèdivim wayyat’em b’tohu lo’-darekh
Terjemahan Lama
“Maka dicurahkan-Nya kehinaan atas raja-raja, disesatkan-Nya mereka itu di tempat sunyi senyap yang tiada jalannya”
Terjemahan Baru
Ditumpahkan-Nya kehinaan ke atas orang-orang terkemuka, dan dibuat-Nya mereka mengembara di padang tandus yang tiada jalan;
New King James Version 
He pours contempt on princes, And causes them to wander in the wilderness [where there is] no way;
Terjemahan manakah yang benar? mari kita cek Septuaginta
διαλλάσσων καρδίας ἀρχόντων γῆς ἐπλάνησεν δὲ αὐτοὺς ὁδῷ ᾗ οὐκ ᾔδεισαν
diallasson kardias arkhonton ges eplanesen de autous odo e ouk edeisan
eplanesen (επλανησεν): verb – aorist active indicative – third person singular = dia menyesatkan
lemma planao: planao from plane; to (properly, cause to) roam (from safety, truth, or virtue):–go astray, deceive, err, seduce, wander, be out of the way. plane feminine of – planos (as abstractly); objectively, fraudulence; subjectively, a straying from orthodoxy or piety:–deceit, to deceive, delusion, error. planos of uncertain affinity; roving (as a tramp), i.e. (by implication) an impostor or misleader; –deceiver, seducing. de a primary particle (adversative or continuative); but, and, etc.:–also, and, but, moreover, now (often unexpressed in English).
autous (αὐτοὺς) = contracted for heautou; self (in some oblique case or reflexively, relation):–her (own), (of) him(-self), his (own), of it, thee, their (own), them(-selves), they = mereka
odo (οδω) noun – dative singular feminine
hodos: a road; by implication, a progress (the route, act or distance); figuratively, a mode or means — journey, (high-)way.
e () = a primary particle of distinction between two connected terms; disjunctive, or; comparative, than:–and, but (either), (n-)either, except it be, (n-)or (else), rather, save, than, that, what, yea.
ouk (οὐκ) = tidak
edeisan (ᾔδεισαν) = mengetahui ηδεισαν verb – pluperfect active indicative – third person
eido i’-do: to see; by implication, (in the perfect tense only) to know a primary verb; used only in certain past tenses, the others being borrowed from the equivalent – optanomai and orao ; properly, to see (literally or figuratively); by implication, (in the perfect tense only) to know:–be aware, behold, X can (+ not tell), consider, (have) know(-ledge), look (on), perceive, see, be sure, tell, understand, wish, wot. Compare – optanomai.
Jadi secara literal dapat diterjemahkan :
διαλλάσσων καρδίας ἀρχόντων γῆς ἐπλάνησεν δὲ αὐτοὺς ὁδῷ ᾗ οὐκ ᾔδεισαν
diallasson kardias arkhonton ges eplanesen de autous odo e ouk edeisan
“Dia menyesatkan mereka jalan tanpa arah”
Kembali ke Tanakh. Apakah darekh itu artinya hanya “arah” atau maknanya hanya sekedar“kesasar”?
Perhatikanlah Yesaya pasal 63 ayat 17 berikut ini :
לָמָּה תַתְעֵנוּ יְהוָה מִדְּרָכֶיךָ, תַּקְשִׁיחַ לִבֵּנוּ מִיִּרְאָתֶךָ; שׁוּב לְמַעַן עֲבָדֶיךָ, שִׁבְטֵי נַחֲלָתֶךָ
lammah tat’enu yehwah (adonay) mid’rakheykha taq’syikha libenu miyir’atekha syuv l’ma’an ‘avadeykha syivte nakhalatekha
Terjemahan Lama
Ya Tuhan! mengapa maka Engkau membiarkan kami sesat dari pada jalan-Mu?mengapa maka Engkau mengeraskan hati kami, sehingga tiada kami takut akan Dikau? Kembalilah kiranya karena sebab segala hamba-Mu, segala hulu bangsa bahagian-Mu pusaka.
Terjemahan Baru
Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!
Mari kita cek terjemahan literal dari hebrew
lammah (לָמָּה) = mengapa
tata’enu (תַתְעֵנוּ) = Engkau menyesatkan kami
yehwah (יְהוָה) = YHWH (Tuhan)
midèrakheykha (מִדְּרָכֶיךָ) = dari jalan-Mu
jadi, secara literal diterjemahkan: “mengapa Engkau menyesatkan kami, oh Tuhan, dari jalan-Mu?”
Dan pertanyaan pada Yesaya tersebut dijawab oleh Al-Qur’an
..كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ ..
..kadzaalika yudhillullaahu may-yasyaa’u wayahdi may-yasyaa’..
…Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS Al-Mudatstsir: 31)
Kesimpulannya :
Bila Allah berkehendak maka apapun pasti akan terjadi
Wallahu A’lam Bishshawaab ….



Sholawat Tarhim - Teks dan Artinya

Shalawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960′an. Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jam’iyyatul Qurro’ di Kairo, Mesir.

Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, محمود خليل الحصري) adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’  ( pembaca Quran) paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl.

Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl: memahami bacaan Qur’an dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an.

Berikut ini merupakan teks dan arti Shalawat Tarhim:

الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
ياامـــام المجهدين يــارسول الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يانـــاصر الهدى ياخير خلق الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يانـــاصر الحق يـــارســول الله
الصـــــلاة والســـــلام عليــــك
يـــامن اسرى بك المهيمن ليـلا
نلت مـــا نلت والانــــام نيـــــام
وتقدمت للصـــــلاة فصـــــــلى
كل من فى السمـاء وانت الامام
والـى المنتهى رفعت ڪـريمــا
وسمعت نــــداء عليـك الســـلام
يـــــــــاڪــريــــــم الاخــــلاق
يــــــــــــــــــارســـــــــــول الله
صـلـى الله عليــــــــــــــــــــــك
وعلـى الك واصحــابك اجمعين

 Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Imâmal Mujâhidîn Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Hudâ Yâ Khayra Khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Nâshiral Haqqi Yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk, Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan

Nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ

Kullu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa sami’ta nidâ-an ‘alaykas salâm
Yâ Karîmal Akhlâq Yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka Wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în

 Artinya :

"Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi.
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur.
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam. Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu.
dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu.
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah.
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu,
atas keluargamu dan sahabatmu".

Sumber: m.facebook.com


Doa Hari Keempat Shaum

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ قَوِّنِي فِيْهِ عَلَى اِقَامَةِ اَمْرِكَ، وَاَذِقْنِي فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ، وَاَوْزِعْنِي فِيْهِ لاَِدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ، وَاحْفَظْنِي فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَسَتْرِكَ، يَا اَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allâhumma qawwinî fîhi ‘alâ iqâmati amrika, wa adziqnî fîhi halâwata dzikrika, wa awzi’nî fîhi liadâi syukrika bikaramika, wahfazhnî fîhi bihifzhika wa satrika, yâ Absharan nâzhirîn.

Ya Allah, berilah daku kekuatan untuk melaksanakan perintah-Mu di dalamnya. Berikan kepadaku di dalamnya kelezatan berzikir kepada-Mu. Bantulah aku di dalamnya untuk bersyukur kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Lindungilah daku di dalamnya dengan penjagaan-Mu dan perlindungan-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Allahumma sholli'alaa Muhammad wa aali Muhammad.

Aamiin Yaa Rabbal'alamin!


Menjadi Orang yang selalu Bersyukur

Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah (سبحانه وتعالى) menciptakan tertawa dan
(..........??)

2. Allah (سبحانه وتعالى) itu mematikan dan
(............??)

3. Allah (سبحانه وتعالى) itu menciptakan laki-laki dan
(............??)

4. Allah (سبحانه وتعالى) itu memberikan kekayaan dan
(...........??)

Bagaimana jawabanya ?

Gampang kan ?

Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk point 1-3 saja.
Sedang untuk jawaban No.4
Ternyata mayoritas salah.

KENAPA ???
Sekarang mari kita bahas.

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)

Tapi bagaimana dengan no.4 ?

Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?

Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah (سبحانه وتعالى) dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

Jawaban no 1
:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."
(QS. An-Najm:43)
👍👍👍

Jawaban no 2
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan."
(QS. An-Najm:44)
👍👍👍

Jawaban no 3
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. "
(QS. An-Najm:45)
👍👍👍

Jawaban no 4
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan."
(QS. An-Najm:48)
✋✋✋

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah (سبحانه وتعالى)

Sesungguhnya Allah (سبحانه وتعالى) hanya memberikan kekayaan dan kecukupan kepada hamba-hamba Nya bukan kemiskinan seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri. Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang pandai bersyukur walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum😊?
Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.

*Semoga kita termasuk dari golongan orang" yang selalu bersyukur


Doa Hari Ketiga Shaum

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنِ وَالتَّنْبِيْهِ وَبَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَالتَمْوِيْهِ وَاجْعَلْ لِي نَصِيْبًا مِنْ كُلِ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ بِجُوْدِكَ يَا اَجْوَدَ ْالآجْوَدِيْنَ

Allâhummarzuqnî fîhidz dzihna wattanbîh wa bâ’idnî fîhi minas safâhati wattamwîh waj’al lî nashîban min kulli khairin tunzilu fîhi bijûdika yâ ajwadal ajwadîn

 Artinya :
Ya Allah! Mohon berikanlah aku rizki akal dan kewaspadaan. dan jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesesatan. Anugerahkanlah kepadaku bagian dari segala kebaikan yang ENGKAU turunkan, demi kemurahan-MU, Wahai dzat Yang Maha Dermawan dari semua yang dermawan!. Aamiin

Selasa, 07 Juni 2016

Puasa, “Return to The Origin”

Setiap puasa saya selalu mengenang Jean dan Garry, penganut ajaran Mormonisme, sebuah sekte Kristiani, yang saya kenal di tahun 2001. Pasangan dari Idaho-USA ini rajin puasa seminggu sekali. Selama puasa, sejumlah pengeluaran yang biasa digunakan untuk makan ini itu mereka sumbangkan untuk kegiatan bakti sosial di seluruh dunia. Kami berjumpa ketika mereka sedang bertugas mengalokasikan dana sekitar 6 milyar rupiah ke Indonesia, dana yang terkumpul dari ibadah puasa umat Mormon yang konon minoritas di negerinya, Amerika itu. “Mengapa memilih Indonesia ?” tanya saya. “Tidak hanya Indonesia. Kami juga melakukan bakti sosial ke negara-negara lain. Bagi kami semua manusia sama, karena kita tinggal di planet yang sama,” jawab Garry.

Bulan Ramadhan tahun berikutnya kami bertemu lagi. Dengan penuh hormat Jean menggenggam tangan saya dan berkata: “Alangkah hebatnya kalian, umat muslim, melakukan puasa selama 30 hari…. Pasti banyak sekali dana yang bisa dibagikan pada orang yang kurang beruntung….”

Saya merasa sedikit malu mengenang sinar mata Jean ketika mengucapkan kekaguman yang salah alamat itu. Barangkali karena saya tidak pernah mempersoalkan ritual bulan puasa kita yang lucu. Misalnya, kita memang tidak makan apa-apa sepanjang siang, tapi pengeluaran untuk makan selama bulan puasa malah lebih banyak dari biasanya. Ketika puasa baru berjalan setengah putaran, kita malah belanja lebih banyak lagi demi persiapan merayakan ‘kemenangan’ yang belum tentu kita pahami di akhir puasa nanti. Jika sebelum puasa mungkin ada sedikit uang, pada akhir puasa  tampaknya harus ada tekad besar untuk ‘menambal galian lubang’ di kocek kita, supaya bisa bikin lubang dengan tenang di bulan puasa tahun berikutnya. Dan itu masih belum apa-apa. Di daerah tapal kuda Jawa Timur dikenal istilah “telasan” yang berarti “habis-habisan belanja”, yang dilakukan selama seminggu setelah puasa berakhir. Tampaknya memang begitu cara kita menjalani bulan puasa. (“Kita ?” tanya seorang teman. “Elo aja kalee…”)

“TUHAN sendiri yang merancang dan memerintahkan puasa, jadi mestinya puasa lebih dari sekedar menghilangkan atau menggeser jadwal makan siang,” begitu kata teman saya lainnya. Puasa membuat tubuh belajar mengenali perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan memang bisa macam-macam sekali, maunya ada nasi soto, sate, lotek, atau burger. Padahal kebutuhan di baliknya ya cuma mengisi perut. Perhatian pada kebutuhan, bukan keinginan, akan membuat kita mengenali kembali kata ‘cukup’, kata yang sudah lama kita abaikan. Memahami kata ‘cukup’ justru akan membuat kita makan seperlunya, belanja seperlunya, beraktivitas seperlunya, dan  berapa saja seperlunya….

Keinginan juga bisa membuat kita tidak merasa cukup dengan rasa asli makanan yang diolah sekedarnya. Kita terbiasa dengan ekstra garam, gula, dan zat tambahan lain, yang semua itu fungsinya hanya memperdaya lidah dan ‘tombol lapar’ kita, membuat kita terjebak dalam urusan perut. Kini terbukti bahwa kita merupakan generasi yang tubuhnya tak perlu dilemahkan oleh penyakit aneh-aneh dari luar. Gaya hidup kita saja sudah cukup untuk menyakiti diri kita sendiri.

Beruntung ada bulan puasa, bulan yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal kembali rasa asli makanan alami. “Setelah seharian menahan lapar, mestinya tidak sulit untuk merasa cukup dengan menyantap pisang tanpa zat tambahan sebagai makanan pembuka, sebagaimana Rasul menyantap buah kurma segar,” begitu kata teman saya. (Saya jadi bertanya-tanya dalam hati, bagaimana kalau puasa malah membuat kita menjadi ‘pendendam’ yang ingin menebus keterbatasan di siang hari dengan pelampiasan yang hebat di malam hari ?)

Tapi memang rasa cukup itu hal yang paling mewah di dunia. Konon kata para sufi, rasa cukup itu identik dengan merasa kaya, bahkan bisa menjadikan kita lebih kaya harta dari sebelumnya. (Tentu saja, karena rasa cukup ini membuat kita tidak perlu ganti HP, ganti mobil, atau ganti pacar tiap tahun kan ? “Iya, tidak perlu tiap tahun. Cukup tiap 2-3 tahun,” celetuk teman saya yang lain lagi.) Rasa cukup itu bahasa Inggrisnya ‘contented’ alias puas dan senang. “Enough is equal to a feast”, kata pepatah bule. (Rasa cukup itu sepadan dengan kepuasan besar.) “He who knows not when he has enough is poor,” kata pepatah Jepang. (Orang yang tidak tahu arti cukup adalah orang miskin.) Orang yang tidak merasa cukup akan menjadi …p.e.r.u.s.a.k, kata seorang teman.  Lho, kok bisa ?

Rasa tidak cukup itu akan membuat kita sibuk menginginkan hal-hal yang tidak kita miliki, sehingga mengabaikan hal-hal yang kita miliki. Pengabaian itu membuat apa yang sebenarnya kita miliki itu ‘memberontak’, menjauh, melemah, hingga menghilang. Ada perempuan yang sibuk memoles diri agar bisa secantik selebriti, hingga mereka lupa memberi dukungan pada pesona uniknya sendiri. Ada orang tua yang sibuk mengejar kekuasaan dan kekayaan materi, hingga melupakan investasinya yang paling berharga, yaitu kekayaan batin si buah hati.

Saatnya kembali ke titik awal, dimana makan dan belanja kita untuk pemenuhan kebutuhan, bukan pelampiasan nafsu. Cukup berarti menginginkan (mensyukuri) atas apa yang kita miliki.

Mudah-mudahan puasa dan ritme tubuh baru yang dibentuknya akan membuat kita menjadi diri yang baru di akhir puasa, tepatnya diri yang penuh rasa hormat terhadap asal-usul kita sendiri (jati diri).

SELAMAT BERPUASA. 🙏

(Dicuplik dan diedit dari artikel berjudul “Puasa, Back To Origin” by Tuty Yosenda)


Doa Hari Kedua Shaum

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِي فِيْهِ اِلَى مَرْضَاتِكَ، وَجَنِّبْنِي فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَنَقِمَاتِكَ، وَوَفِّقْنِي فِيْهِ لِقِرَآءَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Allâhumma qarribnî fîhi ilâ mardhâtika, wa jannibnî fîhi minsakhatika wa naqimâtika, wa waffiqnî fîhi liqirâati âyâtika birahmatika yâ Arhamar râhimîn.

Ya Allah, dekatkan daku di bulan ini kepada keridhaan-Mu. Jauhkan daku di dalamnya dari kemurkaan dan kebencian-Mu, serta bimbinglah daku untuk membaca ayat-ayat-Mu dengan rahmat-Mu wahai yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.

Allahumma sholli'alaa Muhammad wa aali Muhammad.
Aamiin Yaa Rabbal'alamin!


Doa Hari Pertama Shaum

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِي فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ، وَقِيَامِي فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ، وَنَبِّهْنِي فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ، وَهَبْ لِي جُرْمِي فِيْهِ يَا اِلَهَ الْعَالَمِيْنَ، وَاعْفُ عَنِّي يَا عَافِياً عَنْ الْمُجْرِمِيْنَ

Allâhummaj’al shiyâmî fîhi shiyâmash shâimîn, wa qiyâmî fîhi qiyâmal qâimîn, wa nabbihnî fîhi ‘an nawmatil ghâfilîn, wa hablî jurmî fîhi yâ Ilâhal ‘âlamîn, wa’fu ‘annî yâ ‘âfiyan ‘anil mujrimîn.

Artinya:
Ya Allah, jadikan puasaku di bulan ini sebagai puasa orang-orang yang berpuasa sebenarnya, shalat malamku di dalamnya sebagai orang yang shalat malam sebenar­nya, bangunkan daku di dalamnya dari tidurnya orang-orang yang lalai. Bebaskan aku dari dosa-dosaku wahai Tuhan semesta alam. Maafkan aku wahai Yang Memberi ampunan kepada orang-orang yang berbuat dosa.


Tips Lancar Jalani Shaum

Dari dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan *Tips lancar Jalani Shaum/Puasa* secara umum untuk seorang berusia lanjut dan juga semua kalangan.

Mudah2an bisa bermanfaat.

1 ● Saat *Sahur* usahakan untuk *membatasi asupan teh dan kopi*  Pasalnya, dua asupan tsb membuat metabolisme berjalan cepat. Sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tak terdehidrasi.

2 ● Sangat *dianjurkan mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi* Contohnya gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah.

3 ● Saat *Tajjil/Awal berbuka puasa* dianjurkan untuk mengonsumsi *Kurma** karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Dengan kurma, kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi.

4 ● Mengonsumsi pisang saat *Ifthor/berbuka* sangat baik bagi tubuh Anda, sebab *pisang* merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat.

5 ● *Batasi makanan yang digoreng saat berbuka*, karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini karena seorang yang sudah di usia lanjut cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak, seperti penyakit jantung, cc koroner dan hipertensi.

6 ● *Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula*. Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus ditengah Anda menjalani puasa nantinya.

7 ● *Konsumsi Air atau jus buah* antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh untuk Anda lancar beraktivitas esok harinya.

8 ● *Hindari terlalu banyak minum Es*, karena memudahkan Anda kenyang. Dimana asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tak bisa masuk dalam tubuh.

Selamat menunaikan ibadah Shaum dan ibadah lainnya di bulan Suci  Ramadhan.... *Semoga diberi kelancaran, kesehatan dan khusyu' serta ikhlas menjalankannya, Bertambah Iman Ilmu Amal yg diRidhoi Alloh* ...Aamiin

MARHABAN YAA RAMADHAN,
Mohon MAAF Lahir Bathin ..