Hari Senin kemarin (25 Agustus), seperti biasa, rutinitas mengantar anak ke sekolah pagi hari, saya mengantar menggunakan motor, ananda kubonceng di belakang, karena selain lebih cepat, juga sekolah anak agak jauh dari rumah saya.
Jalanan seperti biasa ramai dan hampir macet, semua bisa dilewati dan jarak ke sekolah nya pun sudah tidak terlalu jauh, namun apa mau dikata, saat melewati satu persimpangan (perempatan) yang memang belum dipasang rambu lampu lalu-lintas, saat itu terlihat sepi (tidak ramai seperti biasanya), saya hanya memandang selintas kanan dan kiri, yang saya rasa sepi, namun tiba-tiba sebuah mobil melintas cepat dari sisi kanan menuju ke arah kami, serta-merta saya coba menarik gas motor, namun tabrakan tidak bisa dihindari..
Saya terpelanting dan begitu pula ananda, kakak terjerembab di badan jalan, tubuhnya tertelungkup di tengah jalan dan saya pun segera merangkul dan menyadarkannya. Ada memar di pelipis, mata, pipi dan dagu sebelah kanan. Kacamatanya terlepas entah kemana, kelopak matanya terlihat merah, mungkin akibat terbentur di jalan dan terkena gagang kacamatanya.
Orang-orang disekitar jalan datang berduyun mengerumuni kami, ada yang memunguti barang-barang kami yang terlempar, tas, kacamata kaka, salah satu kacanya hilang, dan barang-barang lainnya.. ada pula yang memberi air minum kepada kaka, dan dari salah seorang pengerumun tadi menyarankan agar kami naik mobil yang ditunjukkannya untuk segera dibawa ke rumah sakit terdekat..
Singkat kata, kami sampai di rumah sakit, langsung kami menuju ke IGD untuk perawatan pertama. Setelah dibersihkan luka-luka yang ada di badan saya dan kaka. Oleh dokter jaga, disarankan untuk diperiksa ronsen kepala dan untuk dipanggilkan dokter THT. Sayapun mengiyakan saja, bagaimana yang terbaik saja..
Alhamdulillah, setelah diperiksa THT dan ronsen di 3 sisi, yakni depan, samping kanan dan bawah tengadah..ada retak namun tidak berbahaya dan kami bisa pulang untuk kontrol kemudian di hari Jumat-nya..
Ada hikmah yang bisa kami ambil dari kejadian ini, yakni anak-anak sekarang wajib menggunakan helm, dengan alasan apapun, panas, berat, tidak nyaman...apapun alasannya..helm tetap digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga seperti di atas, sehingga kepala akan tetap terlindungi..
CT Scan
Ada pula saran dari teman-teman kuliah, agar di CT-Scan juga untuk melihat hal-hal yang mungkin tidak bisa dideteksi menggunakan ronsen. Sedikit saya buka artikel di internet dan copas beberapa hal yang mungkin perlu untuk referensi di kemudian hari..
dari sumber: http://www.infobunda.com/kcf/harga-ct-scan-kepala-2014.html
..anak dapat diobsevasi di rumah. Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan setiap 2 -3 jam perhari sampai 3 hari setelah anak jatuh. Selama observasi anak tidak diberikan obat muntah, karena dapat menghilangkan gejala muntah yang bertambah.
Bawalah anak segera ke rumah sakit bila selama observasi didapatkan:
- Anak menjadi tidak sadar atau tidur terus.
- Anak menjadi delirium, bingung, dan iritabel. -- delirium = disorientasi
- Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas.
- Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin bertambah.
- Adanya kekakuan di leher.
- Timbul benjolan di kepala terutama pada daerah samping kepala (temporal).
Di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan otak. Rontgen kepala saat ini tidak dianjurkan lagi. Pemeriksaan kepala dilakukan atas indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan tidak harus segera setelah jatuh. Ini disebabkan perdarahan otak dapat berlangsung sedikit demi sedikit. Anak yang mengalami perdarahan otak ringan umumnya tidak akan mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari..
Untuk info harga saya ambil dari sumber:
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121217193952AAPZAOu
Tergantung parameternya, untuk :
CT Abdomen Atas Rp. 1.000.000,-
CT Abdomen Atas Kontras Rp. 1.100.000,-
CT Abdomen Bawah Rp. 1.000.000,-
CT Abdomen bawah Kontras Rp. 1.100.000,-
CT Full Abdomen Rp. 1.200.000,-
CT Full Abdomen Kontras Rp. 1.450.000,-
CT . Kepala dengan Kontras Rp. 1.000.000,-
CT Kepala non Kontras Rp. 750.000,-
CT Nasofaring Rp. 850.000,-
CT Nasofaring Kontras Rp. 1.050.000,-
CT Orbita Rp. 750.000,-
CT Orbita Kontras Rp. 850.000,-
CT Sinus Paranasal Rp. 750.000,-
CT Thorax Rp. 950.000,-
CT Thorax Kontras Rp. 1.100.000,-
Untuk pemeriksaan yang menggunakan kontras harganya ditambah Rp. 300.000 – Rp. 500.000, tergantung dari obat kontras dan alkes yang digunakan.
Hal-hal lain, saya tambahkan link-nya sebagai referensi lain: