Ungkapan dzarrah adalah sebagai pengungkapan sesuatu yang terkecil, di jaman itu dzarrah bisa diumpamakan semut kecil (itu menurut Al-Imam Ibnu Katsir) atau menurut riwayat Abdullah bin' Abbas ra diumpamakan debu yang bertebaran saat tangan dikibaskan.
Penyebutan semut yang kecil adalah untuk menunjukkan sesuatu yang sangat kecil sebagaimana yang dimaklumi pada zaman turunnya wahyu.
Allah Azza wa Jalla tidak berfirman pada satu kaum kecuali dengan bahasa yang mereka pahami.
Biji sawi merupakan perumpanan (tafsir) yang mengambil dari hadits marfu' (riwayat Bukhari), ini biasa digunakan karena lebih mudah dipahami (baca: diterima) oleh kebanyakan orang.
sumber:
http://seribukitab.blogspot.co.id/2011/01/zarah-antara-pengertian-dalam-al-quran.html
https://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/hadits-marfu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar