Ia akan terus berupaya mengambil manfaat dan situasi itu dan menghadapinya dengan kepala tegak.
Ia layaknya benih bunga yg ditanam di tanah, lalu muncul menerobos tanah dan menyambut sinar matahari.
Ia tak dikungkung dan dibatasi oleh tanah dan lumpur yg hitam dan bau. Air yg kotor dan tanah yg likat ia padukan untuk menghasilkan warna warni bunga yg cemerlang dan harum semerbak.
Seperti itu pulalah seharusnya manusia.
(Syekh Muhammad Al-Ghazali).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar