Jumat, 01 Juli 2016

Apa Hakikat Keikhlasan? [bagian-2]

Hati yang ikhlas adalah hati yang hanya berisi satu keinginan, yaitu keinginan untuk mendapatkan rahmat, dan ridha Allah (سبحانه وتعالى) semata. Hati yang hanya tertuju kepada Allah (سبحانه وتعالى). Hati yang hanya ditujukan untuk mendapatkan pujian dari Allah (سبحانه وتعالى) dengan pahala. Dari sinilah lalu kita berkata “Aku ikhlas melakukan sesuatu itu hanya karena Allah (سبحانه وتعالى)., karena hanya ingin mendapat rahmat dan ridha-Nya. Lakukanlah setiap amal Anda hanya dengan satu harapan, ridha dan rahmat Allah (سبحانه وتعالى).

Hati yang tidak ikhlas adalah hati yang berisi tidak hanya satu keinginan, tetapi juga memiliki keinginan dan harapan yang lain. Yang diharapkan dari hati yang tidak ikhlas, tidak hanya dari Allah (سبحانه وتعالى)., tetapi juga dari yang lain, dari manusia, atau dari tujuan yang lain. Hati yang tidak ikhlas itu adalah hati yang memiliki lebih dari satu tujuan atau lebih dari satu keinginan atau harapan.

Ketika Anda melaksanakan puasa, maka laksanakanlah puasa itu hanya dengan mengharap ridha dan rahmat Allah (سبحانه وتعالى). Laksanakan semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah (سبحانه وتعالى) dan Rasul-Nya dengan ikhlas hanya untuk mendapatkan rahmat dan ridha-Nya. Itulah sebabnya, maka setiap amal yang kita lakukan harus diniatkan, hanya karena Allah (سبحانه وتعالى), bukan karena yang lain. Inilah yang disebut dengan “Ikhlas kepada Allah (سبحانه وتعالى).”

Jika Anda melaksanakan suatu perintah agama, tidak hanya mengharapkan ridha dan rahmat Allah (سبحانه وتعالى), tetapi juga di dalam hati Anda terbetik keinginan atau harapan untuk mendapat pujian dari orang lain, misalnya dari calon isteri/suami Anda, calon mertua Anda, dari bos Anda, dari atasan Anda, atau dari siapa pun, maka pada saat itulah hati Anda menjadi hati yang tidak ikhlas.

Orang yang hatinya ikhlas dalam melakukan sesuatu adalah orang yang selalu melakukan sesuatu tanpa ada pamrih yang lain. Dia akan bekerja dengan penuh antusias, penuh semangat, dan penuh motivasi. Orang yang seperti, kalau bekerja, tidak perlu diawasi, tidak perlu dikontrol. Karena keikhlasannya kepada Allah (سبحانه وتعالى), dia meyakini bahwa Allah (سبحانه وتعالى) selalu mengawasi dan mengontrolnya.

Orang yang ikhlas adalah orang yang hatinya selalu lapang, hatinya luas, hatinya tidak sempit, hatinya tidak keras. Orang seperti ini, jika memberi pelayanan, dia akan memberi pelayanan yang terbaik kepada siapa pun dengan tulus, dengan penuh antusias. Dia juga selalu memberi pelayanan dengan penuh ceria, gembira, dan menyenangkan. Orang seperti ini pula selalu menghasilkan pekerjaan yang sangat baik dengan hasil yang optimal.

Oleh sebab itu, ikhlaskan hatimu dalam melaksanakan segala sesuatu, apa saja yang Anda lakukan, pekerjaan apa saja yang ditugaskan kepada Anda, hanya untuk menggapai ridha dan rahmat Allah (سبحانه وتعالى). Amalmu itu akan mendapatkan pahala dari Allah (سبحانه وتعالى), di samping mendapat gaji dari pekerjaanmu itu. Dengan ikhlas, hatimu jadi selalu tenang, gembira, dan ceria. Semoga Allah (سبحانه وتعالى) memberi kekuatan kepada kita untuk kita selalu melaksanakan amal dan tugas kita dengan hati yang ikhlas. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawab.

[Bagian-1] Apa Hakikat Keikhlasan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar