Jumat, 26 September 2014

Si Kecil Kentut saat Shalat Berjama’ah di Rumah

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat di dalam keluarga ku selama ini dan seterusnya, selamanya amiiinnn..

Seperti biasanya kalau anak-anak diajak shalat, pasti banyak alasannya untuk menghindar dari aktifitas ibadah tersebut, namun tidak seperti biasanya seluruh anggota keluarga kompak melaksanakan shalat Isya malam ini.

Kaka sebagai anak sulung, sekarang sudah berusia 9 tahun, tahun depan akan 10 tahun, dengan kondisi ini, saya wanti-wanti dia, kalau sampai di usianya yang ke-10, belum melaksanakan shalat mandiri, ada hukumannya untuk hal ini, yaitu dipukul pantatnya dan ini sudah kewajiban orang tua untuk mengingatkan hal itu.

Hal tadi tentunya membuat Kaka jadi termotivasi untuk shalat saat diajak shalat Isya di malam itu dan

adiknya pun yang baru berumur 5 tahun, ingin ikut shalat juga karena melihat kakaknya mengambil wudhu.

Shalat pun kami lakukan berjama’ah, puji syukur semuanya ikut shalat, kompak di malam ini. Hanya saja baru pertengahan bacaan Al-Fatihah di raka'at awal, tercium bau tak sedap dan saya pun agak menahan nafas agar tidak terlalu menghisap hawa sedap tadi di sela-sela membaca surat sunat.

Di raka’at yang kedua pun tercium lagi hawa tak sedap tadi, dan dengan sedikit menahan ketawa, saya pun berusaha menyelesaikan bacaan surat baik wajib dan sunat. Dan akhirnya seluruh raka’at dapat kami jalani dengan baik dan lancar.

Selesai salam, sang adik beranjak dari tempat shalatnya dan menyalami seluruh anggota keluarga. Tak kuat menahan perutnya yang sakit, ia pun berkata ke Bunda bahwa ia ingin segera ke kamar mandi dan minta untuk ditemani. Tanpa menunggu Bunda beranjak karena masih berdo'a, bergegaslah Ade sendirian ke kamar mandi dan terdengar pula suara-suara saat ia sedang mengeluarkan seluruh amunisinya di sana.

Kami sebenarnya tak kuat menahan untuk tertawa, namun agar tidak menurunkan semangatnya untuk selalu
ikut shalat, kami pun tersenyum-senyum saja pada saat itu selesai shalat, kecuali Kaka yang jadi terbatuk-batuk karena sudah tidak kuat lagi menahan nafasnya karena aroma yang menyengat di depan hidungnya.

Saat shalat, sang Adik di depan dan berada di samping kanan saya, dan Kaka persis di belakang adik… tak terbayang bagaimana rasanya selama shalat berlangsung menahan nafas agar terhindar dari bau kentut adik…

Alhamdulillah…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar