Selasa, 09 September 2014

Hadits Qudsi: Ibadah dan Kelapangan

Hal yang perlu kita perhatikan tentang dunia dan tujuan akhir kita .. Akhirat.

Adapun lafadzh asli Hadits Qudsi tsb adalah sebagai berikut:

عن أبى هريرة عن النبى -صلى الله عليه وسلم- قال «إن الله تعالى يقول يا ابن آدم تفرغ لعبادتى أملأ صدرك غنى وأسد فقرك وإلا تفعل ملأت يديك شغلا ولم أسد فقرك»

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'la berfirman:" Wahai manusia, Luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan (rasa cukup dan puas, pent) dan Aku akan menutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan yang demikian itu, niscaya Aku akan penuhi kedua tanganmu (hari-harimu, pent) dengan kesibukan (pekerjaan2) dan Aku tidak akan menutup kefakiranmu. "

TAKHRIJ HADITS:
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV / 642 no.2466, Ibnu Majah II / 1376, Ahmad II / 358 no.8681, dan Ibnu Hibban II / 119 no.393.

Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini SHOHIH , sebagaimana disebutkan di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah III / 346 no.1359,
dan Shohih At-Targhib wa At-Tarhib III / 127 no.3166, dan Shohih Ibnu Majah II / 393 no.3315.

Hadis lainnya sebagai reminding :


"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (HR. Bukhari).

Lihatlah ke bawah!
"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian & jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian" (HR. Muslim)

Bersyukur dengan yang Sedikit
Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.

(HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Default dari Tiga Nikmat
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, nikmat itu ada tiga macam. Pertama, nikmat yang nampak di mata hamba. Kedua, nikmat yang diharapkan kehadirannya. Dan ketiga, nikmat yang tidak dirasakan.

Ibnul Qoyyim menceritakan, ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar-Rosyid. Orang itu berkata, "Wahai Amirul Mukminin, semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik padaNya dan kontinyu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu, namun tidak engkau rasakan. Semoga juga engkau mensyukurinya . "Ar-Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, "Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi." - Al Fawa'id


Perlu dibaca juga:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar