Sabtu, 09 Agustus 2014

Studi Kasus: Manfaat Cloud Computing di dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Strategi Bisnis

“Hanya ada seorang boss, dialah Pelanggan, dan dia dapat memecat setiap orang yang duduk di bangku dewan, hanya dengan menghabiskan uangnya di tempat lain.”
Sam Walton, 1977
Secara sederhana, bisnis dapat dikatakan adalah usaha-usaha untuk menaklukkan dan memenangkan hati Pelanggan. Segala upaya dilakukan untuk merebut hatinya, membuatnya menjadi setia, dan akan menyerahkan apa yang dimilikinya.
Mengapa itu terjadi? Saat ini sedang terjadi revolusi yang sangat besar di bidang bisnis, bahkan lebih besar dibandingkan revolusi di bidang industri dulu, revolusi dimana perusahaan bukanlah sebagai  pemegang kendali di pasar, di masa ini Pelangganlah yang mengendalikan pasar, mengendalikan perusahaan. Di masa ini, kendali adalah di tangan Pelanggan, inilah revolusi baru, Revolusi Pelanggan.

Revolusi Pelanggan adalah pergeseran kekuasaan secara mendasar dari perusahaan kepada pelanggan yang saling terhubung. Secara diam-diam, 4,5 miliar orang terhubung ke dalam jaringan sosial, berbicara mengenai perusahaan, produknya dan memberikan pengaruh kepada lingkungan di sekitarnya, keluarganya, teman dan kolega. Di dalam revolusi ini, seluruh informasi berjalan dan berkembang secara cepat, lebih cepat dari kemampuan perusahaan untuk dapat menampungnya. Namun, perusahaan yang berusaha untuk ikut berpartisipasi di dalam revolusi ini akan berkembang dan tumbuh, dan siapa yang tidak ikut, akan kalah dan mati pelan-pelan.
Lantas, bagaimana cara perusahaan dapat bergabung di dalam revolusi ini? Dari sekian banyak langkah yang dapat diambil, ada tiga hal mendasar yang perlu mereka lakukan, yaitu: (1) Mendekatlah pada Pelanggan, mendengarkan dan bergabung dalam percakapan; (2) Berikanlah pada Pelanggan pengalaman yang berharga dari setiap konten iklan yang dipublikasikan; (3) Biarkanlah Pelanggan untuk dapat  berinteraksi dan kapan mereka ingin berinteraksi. Jangan buat mereka menunggu dan mengantri lebih lama.
Namun untuk dapat mewujudkan itu semua,  dibutuhkan sebuah sistem berbasis ICT yang mampu: (1) mendengarkan dan mengumpulkan setiap informasi yang ada, (2) mengolah dan menyajikan nilai-nilai yang menjadi harapan dan keinginan, dan (3) menyediakan solusinya sesuai yang dibutuhkan secara cepat. Dan sudah tentu terlalu lama apabila perusahaan berkeinginan membangunnya sendiri, meski ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mereka, dan disamping itu pula akan memberatkan mereka di kemudian hari dengan timbulnya biaya pemeliharaan dari investasi besar yang mereka lakukan itu.
Model ASP / ISV dan Cloud Computing
Sebenarnya sudah banyak provider yang menyediakan sistem aplikasi seperti di atas, sehingga perusahaan tidak perlu repot membuatnya sendiri, ketiga hal di atas merupakan bagian kecil yang dapat disolusikan oleh sistem aplikasi ini. Ditinjau dari ide awalnya adalah bagaimana memanfaatkan internet sebagai media untuk menawarkan penggunaan aplikasi perangkat lunak baik bagi pengguna individu dan instansi, yang dapat diakses secara remote (jarak-jauh). Konsep ini dikenal dengan ASP (Application Service Provider) / ISV (Independent Software Vendor). Model ASP membantu banyak perusahaan SOHO / Start-Up Company karena rendahnya biaya instalasi dan kecepatan di dalam implementasi, selain itu user pun dikenai biaya sesuai service yang digunakan dan biayanya pun cukup terjangkau. Dengan model ini, kebutuhan infrastruktur IT yang mahal dan rumit dapat dihindari.
Kecepatan di dalam implementasi ini lah, membuat tindakan bisnis dapat segera diputuskan. Hasil interaksi dengan Pelanggan, mengumpulkan informasinya, mengolah dan menyajikannya secara cepat dalam offering dan produk, adalah cara perusahaan untuk ikut andil di dalam Revolusi Pelanggan dan agar mereka tidak ditinggalkan oleh Pelanggan.
Perkembangan teknologi ICT dan kebutuhan Pelanggan yang semakin tinggi: koneksi 24/7, mobile, social dan selalu update, memunculkan trend teknologi baru, yaitu Cloud Computing, terintegrasi dari berbagai macam teknologi dan platform, namun mempunyai kelebihan bahwa layanan ini dapat berjalan dan diakses di berbagai device. Benefit bagi perusahaan adalah dengan teknologi ini membuat kolaborasi menjadi lebih mudah dan cepat, dari top eksekutif sampai teknisi dapat saling bertukar data dan informasi, hal ini membuat perusahaan bergerak lebih lincah dan adaptif terhadap perubahan pasar dan responsif dengan perilaku Pelanggan.


Dengan teknologi yang sudah mature di pasar, sudah banyak pula penyedia jasa layanan ini, baik di domestik dan dunia, untuk di Indonesia sendiri operator Telco seperti Telkom dan Indosat menyediakan layanan ini, sedangkan di dunia antara-lain Microsoft, Google, Amazon dan Go Grid. Untuk layanan yang ditawarkan dikelompokkan ke dalam 3 level layanan, yaitu: (1) Software as a Service (SaaS), jenis layanan yang banyak ditemui di internet,  Yahoo Mail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com, SAP atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Pada (2) PaaS (Platform as a Service), user membuat sendiri aplikasi software yang diinginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian di-install (deploy) di server-server milik penyedia jasa PaaS. Sedangkan (3) IaaS (Infrastructure as a Service), penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali user.


Kesimpulan
Tindakan perusahaan untuk ikut bergabung di dalam Revolusi Pelanggan adalah keniscayaan, kecuali kalau ingin ditinggalkan oleh Pelanggan dan mati pelan-pelan. Banyak cara dapat dilakukan dan beragam provider yang menyediakan sistem aplikasi (Cloud Computing) untuk mewujudkan hal itu dan membantu perusahaan untuk sukses dalam merebut hati Pelanggan. Tersedia level of service yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan plus kecepatan implementasi dan rendahnya biaya instalasi. Disamping itu pula kehandalan sistem di dalam mengolah dan menyajikan informasi dan sebagai alat untuk berkolaborasi, di dalam pengambilan sebuah keputusan bisnis, semakin mempercepat product-delivery dan mereduksi time to market. (TA)
Sumber:

o   Dari berbagai sumber di Internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar