Minggu, 29 Mei 2016

Amilatun Naashibah - Amal-amal yang hanya Melelahkan

Renungan saat ini

*"Amilatun Naashibah"*

Kita sering membaca ayat dari Al Qur'an.
Ayat ke 3 surah Al Ghosyiyah, mari kita perhatikan sisi lain dari penjelasan ayat yang sangat menggugah itu. Allah (سبحانه وتعالىberfirman:

عاملة ناصبة
"Amilatun nashibah"

Artinya:
amal-amal yang hanya melelahkan.

Rangkaian ayat di awal surah ini bercerita tentang neraka dan para penghuninya.

Ternyata salah satu penyebab orang dimasukan ke neraka adalah amalan yang banyak dan beragam tapi penuh cacat; baik motif dan niatnya, maupun kaifiyat (tata cara) yang tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah .
Astaghfirulah hal'adzim…

Alkisah, Seorang shahabat Umar bin Khathab (رضي الله عنه) menangis saat mendengar ayat ini.

Suatu hari Atha As-Salami rh, seorang Tabi`in yang mulia, bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya kepada penjual kain di pasar. Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain, sang penjual kain mengatakan, "Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya, sehingga saya tidak dapat membelinya."

Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada cacat, Atha termenung lalu menangis.

Melihat Atha menangis, sang penjual kain berkata, "Atha sahabatku, aku mengatakan dengan sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dengan harga yang pas."

Tawaran itu dijawabnya, "Wahai sahabatku, engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainku ada cacatnya? ketahuilah sesungguhnya yg menyebabkan aku menangis bukan karena kain itu.
Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kubuat selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya, tetapi di mata engkau sebagai ahlinya, ternyata kain itu ada cacatnya.
Begitulah aku menangis kepada Allah (سبحانه وتعالى) dikarenakan aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun- tahun ini tidak ada cacatnya, bisa jadi mungkin di mata Allah (سبحانه وتعالى) sebagai ahli-Nya ada cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis."

Semoga kita menyadari sedini mungkin tentang amal yang kita lakukan apakah sudah sesuai ataukah tidak.

Hanya dengan ilmulah kita akan mengetahui dimana letak kekurangan amal kita.

Maka bukan hanya dengan  beramal sebanyak-banyaknya tapi juga beramal dengan sebenar-benarnya dan berkualitas.
*Karena syarat diterimanya suatu 'amal adalah ketika amal itu ikhlas karena Allah (سبحانه وتعالى) dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah .

Allahu a'alam

Semoga bermanfaat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar